Perhatikan kisah berikut! Ibnu hajar al-asqalani adalah seorang ulama’ besar yang memiliki ratusan karya berupa kitab dan buku. Padahal dulu ia adalah seorang anak yang sangat bodoh dalam belajar dan menghafal. Saking bodohnya, ibnu hajar sempat berputus asa dan keluar dari sekolahnya. Namun ketika ia hendak pulang, hujan lebat turun dan ia terpaksa berteduh di dalam goa. Disitulah ia menemukan kembali semangatnya belajar. Disitu ia melihat sebuah batu besar yang berlobang setelah ditetesi air hujan setetes demi setetes. Dari situ, ibnu hajar kemudian menyimpulkan, bahwa jika batu saja yang keras saja bisa berlobang saat ditetesi air sedikit demi sedikit, maka otak saya yang tidak sekeras batu pasti juga bisa untuk menerima ilmu walaupun sedikit demi sedikit cerita di atas menunjukkan tentang perjuangan menuntut ilmu yang membutuhkan?

Perhatikan</div

Perhatikan kisah berikut! ibnu hajar al-asqalani adalah seorang ulama’ besar yang memiliki ratusan karya berupa kitab dan buku. padahal dulu ia adalah seorang anak yang sangat bodoh dalam belajar dan menghafal. saking bodohnya, ibnu hajar sempat berputus asa dan keluar dari sekolahnya. namun ketika ia hendak pulang, hujan lebat turun dan ia terpaksa berteduh di dalam goa. disitulah ia menemukan kembali semangatnya belajar. disitu ia melihat sebuah batu besar yang berlobang setelah ditetesi air hujan setetes demi setetes. dari situ, ibnu hajar kemudian menyimpulkan, bahwa jika batu saja yang keras saja bisa berlobang saat ditetesi air sedikit demi sedikit, maka otak saya yang tidak sekeras batu pasti juga bisa untuk menerima ilmu walaupun sedikit demi sedikit cerita di atas menunjukkan tentang perjuangan menuntut ilmu yang membutuhkan:

  1. etnosentrisme.
  2. biaya.
  3. kecerdasan.
  4. lingkungan yang mendukung.

Jawabannya adalah a. etnosentrisme.

Perhatikan kisah berikut! ibnu hajar al-asqalani adalah seorang ulama’ besar yang memiliki ratusan karya berupa kitab dan buku. padahal dulu ia adalah seorang anak yang sangat bodoh dalam belajar dan menghafal. saking bodohnya, ibnu hajar sempat berputus asa dan keluar dari sekolahnya. namun ketika ia hendak pulang, hujan lebat turun dan ia terpaksa berteduh di dalam goa. disitulah ia menemukan kembali semangatnya belajar. disitu ia melihat sebuah batu besar yang berlobang setelah ditetesi air hujan setetes demi setetes. dari situ, ibnu hajar kemudian menyimpulkan, bahwa jika batu saja yang keras saja bisa berlobang saat ditetesi air sedikit demi sedikit, maka otak saya yang tidak sekeras batu pasti juga bisa untuk menerima ilmu walaupun sedikit demi sedikit cerita di atas menunjukkan tentang perjuangan menuntut ilmu yang membutuhkan etnosentrisme.

Pembahasan

Jawaban a. etnosentrisme menurut saya ini yang benar, karena sudah tertulis dengan jelas pada buku dan catatan rangkuman pelajaran.

Jawaban b. biaya menurut saya ini salah, karena sudah menyimpang jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban c. kecerdasan menurut saya ini juga salah, karena setelah saya cek di buku ternyata lebih tepat untuk jawaban pertanyaan lain.

Jawaban d. lingkungan yang mendukung menurut saya ini malah 100% salah, karena tidak masuk dalam pembahasan yang ada pada buku pelajaran.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa pilihan jawaban yang paling benar adalah a. etnosentrisme.

Jika masih ada pertanyaan lain, dan masih bingung untuk memilih jawabannya. Bisa tulis saja dikolom komentar. Nanti saya bantu memberikan jawaban yang benar.

Tinggalkan komentar