Tonggak Penting yang Menandai Lahirnya Orde Baru: Terbitnya Supersemar dan Diperkuat TAP MPRS Nomor XX

Dalam perkembangan sejarah Indonesia, terdapat beberapa tonggak penting yang menandai berbagai peristiwa bersejarah yang membawa dampak besar bagi bangsa ini. Salah satu tonggak penting dalam sejarah politik Indonesia adalah lahirnya Orde Baru. Orde Baru lahir sebagai sebuah era baru dalam pemerintahan Indonesia yang ditandai dengan pemberian mandat kekuasaan kepada Jenderal Soeharto melalui Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret) dan diperkuat oleh TAP MPRS (Tetap MPRS) Nomor XX (angka ini akan diisi berdasarkan konteks soal).

Lahirnya Supersemar

Supersemar, atau Surat Perintah Sebelas Maret, adalah sebuah instrumen politik yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 11 Maret 1966. Supersemar secara resmi memberikan wewenang kepada Jenderal Soeharto, yang saat itu menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat, untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk menjaga kestabilan dan keamanan negara dan pemerintahan. Supersemar menjadi simbol bagi lahirnya era baru dalam sejarah politik Indonesia, yang kemudian dikenal sebagai Orde Baru.

Penguatan Melalui TAP MPRS Nomor XX

Setelah Supersemar, langkah selanjutnya yang meneguhkan kedudukan Soeharto sebagai pemimpin Orde Baru adalah penerbitan TAP MPRS Nomor XX. TAP MPRS atau ‘Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara’ adalah serangkaian keputusan yang dihasilkan dari rapat-rapat MPRS yang melakukan perubahan konstitusional atau pengaturan sistem pemerintahan.

TAP MPRS Nomor XX secara resmi memperkuat kedudukan Soeharto sebagai pemimpin Indonesia, dan menjadikan Supersemar sebagai landasan hukum atas segala tindakan yang ia ambil. TAP MPRS Nomor XX menegaskan bahwa Soeharto berhak dan bertanggung jawab atas jalannya pemerintahan dan pengambilan kebijakan yang diperlukan untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan Republik Indonesia.

Dalam konteks sejarah politik Indonesia, lahirnya Supersemar dan terbitnya TAP MPRS Nomor XX merupakan tonggak penting yang menandai lahirnya Orde Baru. Kedua instrumen ini membuka jalan bagi Soeharto untuk memimpin Indonesia selama 32 tahun, sebuah periode yang menghasilkan perubahan signifikan dalam berbagai aspek, termasuk politik, ekonomi, hukum, dan budaya bangsa.

Tinggalkan komentar