Salah satu sifat manusia yang sering kali kita temui adalah kurang bersyukur. Sifat ini muncul dalam berbagai bentuk, mulai dari selalu membandingkan diri dengan orang lain, merasa tidak puas dengan apa yang sudah dimiliki, hingga terus menginginkan lebih. Dalam berbagai agama, perilaku seperti ini seringkali digambarkan sebagai sifat yang harus dihindari.
Dalam ajaran Islam, sifat kurang bersyukur telah disebutkan dalam beberapa ayat Al-Qur’an. Salah satu ayat yang cukup jelas menggambarkan sifat ini adalah dalam Surah Al-Isra ayat 83:
“Dan apabila Kami memberi nikmat kepada manusia, dia berpaling dan menjauhlah dia ke sisinya. Dan apabila ia ditimpa oleh kesusahan, dia berputus asa.” -(QS Al-Isra: 83).
Ayat ini dengan jelas menyatakan bahwa ketika manusia mendapatkan nikmat, mereka cenderung berpaling dan lupa bersyukur. Namun, ketika ditimpa kesusahan, mereka cepat merasa putus asa dan lupa bahwa segala sesuatu terjadi karena izin dari Tuhan.
Bersyukur di sini tidak hanya berarti mengucapkan terima kasih, tetapi juga menunjukkan rasa syukur melalui tindakan dan sikap kita. Merawat apa yang kita miliki, tidak membandingkan diri dengan orang lain, dan menjalani hidup dengan penuh rasa syukur adalah beberapa cara untuk menghindari perilaku kurang bersyukur.
Di masa modern ini, di mana kita selalu dihadapkan pada tekanan untuk selalu ingin lebih, penting untuk selalu mengingat untuk bersyukur. Sifat kurang bersyukur hanya akan membawa kita ke dalam siklus keinginan yang tidak pernah berakhir. Oleh karena itu, mari kita belajar untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki dan ingat bahwa setiap kejadian dalam hidup kita memiliki hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil.