Pantulan bunyi, atau yang lebih dikenal dengan istilah echo atau gema dalam ranah fisika, adalah fenomena umum yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Pendengar bisa merasakan pantulan bunyi ketika suara dipancarkan dan memantul kembali dari permukaan keras.
Namun, terkadang pantulan bunyi ini juga dapat menimbulkan masalah dan sangat mengganggu, khususnya ketika bunyi yang dipantulkan tersebut membuat suara asli menjadi tidak jelas. Dalam konteks ini, sebutan untuk pantulan yang merusak atau menurunkan kualitas suara asli adalah gema berlebihan atau biasa dikenal juga dengan istilah “reverberation”.
Pada dasarnya, gema berlebihan terjadi ketika suara terus memantul di antara permukaan keras dalam ruangan hingga berlama-lama sebelum mereda. Dampaknya, suara asli dan pantulan tumpang tindih, membuat pendengar kesulitan memahami bunyi yang sebenarnya.
Gema berlebihan sering kali dianggap sebagai gangguan akustik, yang bisa terjadi di lokasi dengan banyak permukaan keras dan reflektif, seperti gedung konser, aula, atau ruangan dengan dekorasi minimalis. Untuk mengurangi gema berlebihan, biasanya dilakukan peredaman suara, seperti penggunaan perabot lunak, karpet, panel dinding akustik, atau material penyerap bunyi lainnya.
Memahami gema berlebihan dan cara meredamnya penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan mendukung fungsi komunikasi suara dengan baik, baik itu di rumah, tempat kerja, atau ruang publik.