Ikatan sekunder adalah interaksi yang terjadi antara molekul atau bagian molekul yang telah membentuk ikatan primer atau ikatan kovalen. Jenis ikatan ini relatif lebih lemah dibandingkan ikatan primer dan memiliki tiga jenis utama: ikatan hidrogen, interaksi van der Waals, dan interaksi ion-dipol.
Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan ikatan sekunder yang terkuat. Ikatan ini terjadi ketika atom hidrogen tertaut pada atom elektronegatif seperti nitrogen, oksigen, atau fluorin. Ikatan hidrogen penting dalam berbagai fenomena alam, seperti struktur DNA dan sifat air.
Gambar: Contoh ikatan hidrogen dalam molekul air.
Interaksi van der Waals
Interaksi van der Waals merujuk pada daya tarik antar molekul yang dipicu oleh perbedaan polaritas atau perbedaan keseimbangan muatan listrik. Hal ini mencakup interaksi dipol-dipol dan interaksi London (dispersi). Interaksi van der Waals umumnya lebih lemah dibanding ikatan hidrogen.
Gambar: Contoh interaksi van der Waals dalam molekul amonia.
Interaksi Ion-Dipol
Interaksi ion-dipol terjadi antara ion bermuatan dan molekul polar. Contoh paling umum dapat ditemukan pada larutan garam dalam air, di mana ion garam bermuatan berinteraksi dengan molekul air polar.
Gambar: Contoh interaksi ion-dipol antara ion Na+ dengan molekul air.
Ikatan sekunder memiliki peran fundamental dalam struktur dan fungsi biologis molekul, serta dalam berbagai fenomena fisik dan kimia sehari-hari. Walaupun lebih lemah dibandingkan ikatan kovalen, mereka berkontribusi besar dalam sifat molekul dan bahan.