Suwardi Suryaningrat, yang lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara, adalah salah satu pemimpin terkemuka Indische Partij. Dia adalah seorang tokoh nasional dan pendidikan Indonesia, dan sangat penting dalam merumuskan dasar dari sistem pendidikan nasional kita yang ada hari ini. Karyanya yang berjudul ‘Als ik Nederlander was’ atau ‘Jika Aku Seorang Belanda’ adalah salah satu karya pentingnya yang mencerminkan perjuangan suara orang-orang Indonesia yang ingin merdeka.
‘Als ik Nederlander was’ adalah artikel kritik sosial dan politik yang ditulis oleh Suwardi Suryaningrat di tahun 1913. Artikel ini merupakan sebuah kritik tajam terhadap kebijakan kolonial Belanda di Indonesia. Tulisan ini adalah sebuah tantangan langsung kepada pemerintah kolonial Belanda, di mana Suryaningrat dengan berani mengajukan pertanyaan, “Jika saya adalah seorang Belanda, apakah saya akan menerima perlakuan yang sama seperti yang diberikan kepada orang Indonesia?”
Artikel ini ditulis dalam bentuk ironi yang kuat, lalu ditunjukkan dengan sangat jelas bagaimana penindasan dan eksploitasi yang ditujukan oleh pemerintah kolonial. Di samping itu, ia juga mengeksplorasi sebuah pesan berarti tentang identitas dan harga diri nasional.
Dengan kata lain, ‘Als ik Nederlander was’ mengungkapkan pemikiran suwardi tentang nasionalisme Indonesia, hak asasi manusia, sokongan untuk demokrasi dan penolakan eksploitasi kolonial. Suryaningrat menggunakan tulisan ini sebagai alat untuk menyampaikan pesan bahwa penindasan dari orang Belanda kepada rakyat Indonesia harus dihentikan, dan bahwa Indonesia berhak mendapatkan kemerdekaan dan penetapan negara sendiri.
Suwardi Suryaningrat melalui tulisannya ‘Als ik Nederlander was’ mengajak para penduduk Indonesia untuk bangkit melawan penindasan dan memperjuangkan hak-hak mereka. Ini merupakan langkah penting yang menjadikan tulisan ini sebagai dokumen historis yang meresapi perjuangan Indonesia untuk meraih kemerdekaannya.