Dalam dunia botani, setiap komponen tumbuhan mempunyai peran yang berbeda dan saling berhubungan untuk memastikan tumbuhan berkembang dan bertahan hidup. Salah satu proses penting dalam kehidupan tumbuhan adalah fotosintesis, yaitu proses pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa atau gula. Selanjutnya, hasil fotosintesis ini perlu disebarkan ke seluruh bagian tumbuhan, dan di sinilah peran dari sebuah jaringan tertentu yang akan kita bicarakan lebih lanjut.
Jaringan Floem
Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis, atau biasa disebut juga dengan hasil asimilasi, adalah jaringan floem. Jaringan ini juga kerap disebut jaringan pengangkut organik, karena selain glukosa, jaringan ini juga mengangkut zat-zat organik lainnya, seperti asam amino dan hormon tumbuhan.
Floem terdiri dari beberapa tipe sel, yakni:
- Sel Sieve atau Sel penyaring: Merupakan sel yang berperan dalam pengiriman hasil fotosintesis.
- Sel Pendamping: Berperan dalam membantu dan melindungi fungsi sel sieve.
- Sel Parenkim: Menyimpan nutrisi dan membantu mengatur tekanan air dalam floem.
- Serabut Floem: Berperan dalam memberikan dukungan mekanis pada jaringan.
Proses Pengangkutan Hasil Fotosintesis
Proses pengiriman hasil fotosintesis melalui floem ini disebut translokasi. Dalam proses translokasi, glukosa yang dihasilkan dari fotosintesis diubah menjadi sukrosa yang lebih stabil. Kemudian, sukrosa ini diangkut dari daun tempat fotosintesis berlangsung, melalui floem, menuju semua bagian tumbuhan, seperti batang dan akar.
Sukrosa yang telah sampai ke bagian tumbuhan yang membutuhkan akan diubah kembali menjadi glukosa dan digunakan untuk proses metabolisme sel, atau bisa juga disimpan dalam bentuk pati atau lemak sebagai cadangan energi.
Kesimpulan
Jadi, jaringan yang berfungsi untuk menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan adalah floem. Prosedur ini menunjukkan pentingnya floem dalam mendukung kelangsungan hidup tumbuhan, terutama dalam mendistribusikan energi yang dihasilkan dari fotosintesis. Tanpa floem, energi yang dihasilkan tidak akan bisa mencapai seluruh bagian tubuh tumbuhan, dan ini akan menghambat proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.