Dalam dunia bisnis dan industri, perusahaan-perusahaan seringkali berada dalam dilema akibat mempertahankan sustaining innovation, atau inisiatif yang memfokuskan pada peningkatan produk atau layanan yang sudah ada sebelumnya. Dilema ini disebut juga sebagai Innovator’s Dilemma, sebuah konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Clayton M. Christensen. Dilema ini berkaitan dengan bagaimana perusahaan yang sukses dalam melakukan sustaining innovation bisa justru gagal dalam merespon disruptive innovation.
Perusahaan Teknologi
Perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan Intel seringkali menjadi contoh perusahaan yang menghadapi dilema ini. Contohnya, Microsoft sempat terjebak pada dominasi sistem operasi Windows sampai mereka ketinggalan dalam persaingan mobile dan cloud computing. Hal serupa juga dialami oleh Intel yang terus menerus memperbaiki prosesornya, namun kalah dalam persaingan chip untuk smartphone dan tablet.
Industri Otomotif
Industri otomotif juga seringkali berhadapan dengan dilema serupa. Misalnya, General Motors dan Ford yang selalu berfokus melakukan inovasi pada produk mereka yang sudah ada sebelumnya dan akhirnya kalah dalam persaingan dengan Tesla yang membawa konsep mobil listrik yang revolusioner.
Industri Retail
Tokoh dalam industri retail seperti Walmart juga menghadapi dilema yang sama. Walaupun melakukan inovasi berkelanjutan dalam operasi toko fisiknya, Walmart kalah jauh dalam persaingan e-commerce dengan Amazon.
Solusi untuk Mengatasi Dilema
Untuk mengatasi dilema ini, perusahaan-perusahaan harus mampu berbahaya pada dua track; terus meningkatkan produk atau layanan yang sudah ada, sementara secara simultan bersiap dan berinvestasi untuk adanya disruptive innovation. Strategi ini sering disebut juga sebagai Ambidextrous Organization.
Kesimpulan
Dalam mengejar kemajuan dan pertumbuhan, perusahaan-perusahaan harus selalu siap menghadapi berbagai dilema, termasuk dilema akibat mempertahankan sustaining innovation. Untuk berhasil dalam persaingan, perusahaan harus mampu beradaptasi dan inovatif secara berkelanjutan, tidak hanya mengandalkan peningkatan dari produk atau layanan yang sudah ada.